Minggu, 24 April 2016

EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN



BAB II
PEMBAHASAN
       A            Macam-Macam Evaluasi Media Pembelajaran
Ada dua macam bentuk penguji cobaan media yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif, antara lain:
                                1            Evaluasi Formatif
            Adalah suatu proses untuk mengumpulkan data tentang aktifitas dan efesiensi penggunaan media yang digunakan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Data yang peroleh akan digunakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan media yang bersangkutan agar dapat digunakan lebih efektif dan efisien. Setelah diperbaiki dan disempurnakan, kemudian diteliti kembali apakah media tersebut layak digunakan atau tidak dalam situasi-situasi tertentu.
                                2            Evaluasi Sumatif
Adalah kelanjutan dari evaluasi formatif yaitu media yang telah diperbaiki dan disempurnakan, kemudian diteliti kembali apakah media tersebut layak digunakan atau tidak dalam situasi-situasi tertentu. Evaluasi semacam inilah yang dinamakan evaluasi Sumatif.[1]

Klasifikasi Media Pembelajaran
            Media pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis. Salah satu pengklasifikasian media pembelajaran yang telah banyak tersedia saat ini diungkapkan oleh Hanich yang dikutip mauliditya. Hal tersebut meliputi:
·         Media yang tidak diproyeksikan. Media ini sering disebut sebagai media pameran atau displayed media. Media ini meliputi realia, model, bahan grafis, dan display. Media ini dikategorikan sebagai media yang sederhana dan tidak membutuhkan tenaga listrik. Walaupun demikian, media ini mampu menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik.
·         Media yang diproyeksikan. Media yang diproyeksikan berdasarkan cara penggunaannya, digolongkan menjadi dua, yaitu: OHP dan slide suara. Kedua media ini diproyeksikan dengan alat khusus yang dinamakan proyektor.[2]
·         Media audio, merupakan media yang sangat fleksibel, relatif murah, praktis, ringkas, dan mudah dibawa. Media ini dapat digunakan baik untuk keperluan belajar kelompok maupun individual. Melihat karakteristik yang dimiliknya, media audio sangat efektif digunakan pada beberapa bidang studi pelajaran seperti bahasa, drama, dan seni musik.
·         Media video, pemanfaatan video dalam proses pembelajaran digunakan sebagai alat bantu mengajar pada berbagai bidang studi. Kemampuan video untuk memanipulasi waktu dan ruang dapat mengajak siswa untuk berkeliling walaupun dibatasi oleh ruang kelas. Objek-objek yang tidak bisa terjangkau oleh siswa dapat dihadirkan melalui media video.
·         Media berbasis komputer, merupakan media pembelajaran yang dirancang dan dibuat melalui komputer. Perancangan sebuah media pembelajaran berbasis komputer dapat berentuk praktik dan latihan, tutorial, permainan, simulasi, penemuan, dan pemecahan masalah.
·         Multimedia kit, diartikan sebagai paket bahan ajar yang terdiri dari beberapa jenis media yang digunakan untuk menjelaskan suatu topik tertentu, yang dilengkapi dengan study guide berupa lembar kerja yang moduler. Multimedia kit biasanya digunakan dalam mata pelajaran fisika, kimia, dan biologi sebagai alat untuk mengamati dan eksperimen.[3]
Adapun beberapa jenis media yang sering digunakan sebagai berikut:
a.       Media cetak
            Adalah jenis media yang paling banyak digunakan dalam proses belajar, jenis media ini memiliki bentuk yang sangat bervariasi, mulai dari buku, brosur, leaflet, dan studi guide, jurnal dan majalah ilmiah. Buku adalah media yang bersifat fleksibel (luwes) dan biaya pengadaannya lebih murah jika dibandingkan dengan pengadaan media lain. Penggunaan media cetak dalam proses pembelajaran dapat dikombinasikan dengan jenis media lainnya. Pada umumnya media ini digunakan sebagai informasi utama atau bahakan suplemen informasi terhadap penggunakan media lain.
b.      Media pameran
Jenis media yang memiliki bentuk dua atau tiga dimensi. Informasi yang dapat dipamerkan dalam media ini, berupa benda-benda sesugguhnya (realia) atau benda reproduksi atau tiruan dari benda-benda asli. Media yang dapat diklasifikasikan ke dalam jenis media pameran yaitu: poster, grafis (graphic materials) realia dan model.[4]
c.       Media Audio
            Media audio berkaitan dengan pendengar, di mana pesan yang disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (kedalam kata-kata atau bahasa lisan) mauapun non verbal. Karakteristik audio umumnya berhubungan dengan segala kegiatan melatih keterampilan yang berhubungan dengan aspek keterampilan mendengarkan.


d.      Media Visual
            Adalah alat yang berkaitan dengan indera penglihatan, artinya pesan yang disampaikan itu dapat diterima melalui mata. Media visual dibagi dua yaitu media visual dua dimensi dan media visual tiga dimensi. Media visual dua dimensi antara lain adalah papan yang terdiri dari papan tulis, papan flanel, papan magnet, dan papan peragaan. Gambar yang terdiri dari gambar kertas atau karton. Media visual tiga dimensi antara lain adalah benda asli, model, diorama (alat peraga), dan barang contoh.
e.       Media Audio Visual
            Adalah media/ alat-alat yang audible artinya dapat didengar dan alat-alat yang visible artinya dapat dilihat. Dalam arti lain media audio visual adalah alat yang dapat menghasilkan suara dan rupa dalam satu unit. Adapun yang termasuk golongan media audio visual adalah : film bersuara, televisi TV, video cassette atau VCD.[5]

Manfaat Media Pembelajaran
·         Memperjelas sajian pesan dan tidak terlalu bersifat vebalistik dalam bentuk kata-kata tertulis dan lisan belaka.
·         Lebih menarik perhatian.
·         Menumbuhkan motivasi belajar.
·         Bahan pengajaran lebih terstruktur, logis dan jelas.
·         Metode pembelajaran dapat bervariasi.
·         Menyenangkan dan tidak membosankan.
·         Pembelajar banyak melakukan kegiatan belajar.
            Jadi, media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi atau menerima pesan. Peranan media dalam proses pembelajaran adalah sebagai teknologi pembawa pesan (informasi) yang dapat dimafaatkan untuk keperluan pengajaran atau sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran.[6]

       B            Tahapan-Tahapan dalam Evaluasi Media Pembelajaran
Adapun tahapan dalam mengevaluasi media ada 3 tahapan diantaranya:
                                1            Evaluasi satu lawan satu (one to one)
Pada tahapan ini, dipilih dua orang atau lebih yang dapat mewakili populasi dari target yang dibuat. Kemudian sajikan media kepada siswa secara individual. Kedua siswa yang dipilih tersebut satu diantaranya mempunyai kemampuan di bawah rata-rata dan di atas rata-rata.[7]
            Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
a.       Jelaskan kepada siswa bahwa anda sedang merancang suatu media baru dan ingun mengetahui bagaimana reaksi mereka terhadap media yang dibuat.
b.        Bahwa apabila siswa berbuat salah bukan karena kekurangan merela, tetapi karena kekurang sempurnaan media tersebut, sehingga perlu diperbaiki.
c.       Berikan tes awal untu mengetahui sejauh mana kemampuan dan pengetahuan siswa terhadap topic yang dimediakan.
d.      Sajikan media dan catatan berapa lama yang dibutuhkan siswa untuk mempelajari media tersebut.
e.       Berikan tes yang mengukur keberhasilan media tersebut (post test).
f.       Analisis informasi yang terkumpul.

                                2            Evaluasi kelompok kecil (small group evaluation)
            Pada tahap ini media perlu dicobakan pada 10-20 siswa yang dapat mewakili populasi target. Apabila kurang dari 10 maka data yang diperoleh kurang bisa menggambarkan populasi target. Dan apabila lebih dari 20 maka kurang bermanfat untuk kelompok kecil.
            Prosedur yang ditempuh adalah:
a.       Berikan tes awal untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan siswa tentang topik yang dimediakan.
b.      Sajikan media dan meminta siswa untuk mempelajari media tersebut.
c.       Catat waktu yang diperlukan semua bentuk umpan balik selama penyajian media.
d.      Berikan tes untuk mengetahui seauh manatujuan bisa tercapai.
e.       Bagikan kuesioner dan minta siswa untuk mengisinya.
f.       Analisis data yang terkumpul.
                                3            Evaluasi lapangan (field evaluation)
Merupakan tahap akhir dari evaluasi formatif. Yang perlu dilakukan adalah memperoleh situasi yang sama dengan situasi sebelumnya, setelah melalui 2 tahap sebelumnya, tentunya ini mendekati sempurna.
            Prosedurnya adalah:
a.       Memilih 30 orang siswa yang benar-benar mewakili populasi target,
b.      Berikan tes awal untuk mengukur sejauh mana pengetahuan dan keterampilan mereka terhadap topic yang dimediakan.
c.       Sajikan media tersebut.
d.      Catat semua respon yang muncul dari siswa selama sajian begitu juga waktu yang dperlukan.
e.       Berikan tes untuk mengukur seberapa jauh pencapaian hasil belajar siswa setelah sajian media.
f.       Berikan kuesioner untuk mengetahui pendapat atau sikap terhadap media tersebut.
g.      Ringkas dan analisis data yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan tadi.
                        Dengan tiga tahap evaluasi tersebut dapatlah dipastikan kebenaran efektivitas dan efesiensi media yang dikembangkan.[8]

Keterampilan Memilih, Menggunakan, Membuat Media Pembelajaran.
            Untuk menggunakan media pembelajaran dengan baik dan efesien dalam proses pembelajaran, diperlukan keterampilan memilih media yang akan digunakan, diperlukan keterampilan dan keahlian untuk membuat media pembelajaran. Sebagai pengajar atau calon pengajar, tentu saja harus berusaha memilih dan membuat media pembelajaran yang dapat memenuhi kriteria-kriteria sebagai sebuah media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
a.       Memilih dan menggunakan media pembelajaran
Setiap pengajar tidak cukup hanya memiliki pengetahuan tentang kemediaan saja, tetai harus memiliki keterampilan untuk memilih dan menggunakan media dengan baik dalam suatu proses pembelajaran dan sesuai dengan kriteria kriteria tertentu, kriteria pemilihan tersebut antara lain:
·         Tujuan pengajaran
·         Materi pelajaran
·         Metode mengajar
·         Tersedianya alat yang dibutuhkan
·         Jalannya pelajaran
·         Penilaian hasil belajar
·         Pribadi mengajar
·         Minat dan kemampuan pembelajar
·         Situasi pengajaran yang sedang berlangsung[9]

                        Dick dan Carey (1978), menyebutkan bahwa di samoing kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, masih ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media. Yaitu:
Pertama,  tersedia sumber setempat. Artinya, apabila media tersebut tidak tersedia, maka harus dibeli atau dibuat sendiri.
Kedua,     apakah tersedianya dana, tenaga dan fasilitas.
Ketiga,     kepraktisan dan ketahanan media untuk jangka waktu yang lama. Artinya, dapat digunakn dalam kondisi apapun dan kapanpun, sera mudah dibawa kemana-mana sesuai dengan keperluan.
Keempat, faktor efektifitas dan efesiensi biaya, apabila dimanfaatkan untuk jangka waktu yang relatif lama, media yang pengayaannya memerlukan investasi mahal, tetapi sifatnya tidak dapat disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan. Misalnya, materinya sudah kadaluarsa maka lebih baik memilih media yang murah seperti brosur dan lain-lain yang daya tahannya lama.

                        Dari keterangan di atas, terlihat bahwa antara media pembelajaran dengan faktor-faktor pembelajaran lainnya sangat erat hubungannya dan interdepedensi antara satu faktor dengan faktor yang lainnya dalam proses pembelajaran. Masing-masing komponen tersebut tidak terpisah, tetapi menyatu satu dengan yang lainnya.[10]
b.      Membuat Media Pembelajaran
            Selain menggunakan media pembelajaran yang telah diproduksi oleh produser media, juga diharapkan dapat membuat sendiri media pembelajaran sederhana dan sesuai dengan kriteria pembuatan media. Tetapi untuk membuat media pembelajaran diperlukan keterampilan (skill). Maka pengajar, penatar, presentator, yang berkeinginan untuk menjelaskan sesuatu ide, informasi, suatu gagasan secara baik dan jelas, diperlukan keterampilan untuk menuangkan pesan tersebut dengan baik.
            Selain memiki skill atau keterampilan, desain media tersebut harus memenuhi syarat-syarat tertentu, sebagai berikut:
·         Rasional, sesuai dengan akal dan mampu dipikirkan oleh manusia
·         Ilmiah, sesuai dengan perkembangan akal
·         Ekonomis, sesuai dengan kemampuan pembiayaan yang ada, hemat dan efesien
·         Praktis, dapat digunakan dalam kondisi praktek di sekolah dan bersifat sederhana[11]

      C            Kriteria dalam Mengevaluasi Media Pembelajaran
Walker dan Hess (1984:206) memberikan kriteria dalam mereviu perangkat lunak media pembelajaran yang berdasarkan kepada kualitas.
                                1            Kualitas isi dan tujuan
a.         Ketepatan
b.        Kepentingan
c.         Kelengkapan
d.        Keseimbangan
e.         Minat/perhatian
f.         Keadilan
g.        Kesesuaian dengan situasi siswa
                                2            Kualitas instruksional
a.         Memberikan kesempatan belajar
b.        Memberikan bantuan untuk belajar
c.         Kualitas memotivasi
d.        Fleksibilitas instruksionalnya
e.         Hubungan dengan program pembelajaran lainnya
f.         Kualitas sosial interaksi intruksionalnya
g.        Kualitas tes dan penilaiannya
h.        Dapat memberi dampak bagi siswa
i.          Dapat membawa dampak bagi guru dan pembelajarannya.
                                3            Kualitas teknis
a.         Keterbacaan
b.        Mudah digunakan
c.         Kualitas tampilan/tayangan
d.        Kualitas penanganan jawaban
e.         Kualitas pengelolaan programnya
f.         Kualitas pendokumentasiannya[12]
Untuk tujuan praktis, berikut disajikan beberapa model daftar cek untuk mereviu dan mengevaluasi program dan media pembelajaran dengan format yang sering digunakan oleh para guru di kelas, antara lain media gambar diam, media grafis, media visual yang diproyeksikan, media film dan televisi, dan computer.


Evaluasi Gambar Diam
Nomor
Kriteria
Rating
Tinggi
Sedang
Rendah
1.       
Relevan dengan tujuan/sasaran belajar



2.       
Kesederhanaan (teratur, tidak bercampur dengan bahan yang tidak relevan atau latar belakang yang mengganggu.



3.       
Tidak ketinggalan zaman (mode yang kuno daapat mengundang tawa dan menyebabkan siswa kehilangan maksud pesan gambar).



4.       
Skala (ukuran relatife suatu objek harus tampak dari gambar. Objek yang biasa dapat memberikan perbandingan skala ukuran benda).



5.       
Kualitas teknis (kontras yang bagus, tajam terfokus dengan bidang focus dan detail yang bersih dan warna alami).



6.       
Ukuran (terlihat dengan memadai, cocok untuk kelompok besar, dan juga untuk kelompok kecil)




Evaluasi Bahan / Media Grafis
Formar :
a.       Gambar / ilustrasi / sketsa              d. grafik
b.      Chart / bagan                                             e. poster
c.       Kartun
Nomor
Kriteria
Rating
Tinggi
Sedang
Rendah
1.       
Gagasan sendiri (untuk memberikan kepaduan),



2.       
Kesederhanaan (rapi, tertur, obyek yang tidak perlu, atau latar belakang yang menggangu)



3.       
Relevan dengan tujuan kurikuler



4.       
Warna (menarik perhatian)



5.       
Informasi memperkuat gagasan yang terkandung dalam grafik.



6.       
Pemahaman



7.       
Dapat terbaca untuk pemakaian di dalam kelas




Titik kekuatan :
Titik kelemahan :
Evaluasi Bahan Visual yang Diproyeksikan
Format :
a.       Piringan hitam                                 c. radio program 
b.      Kaset tape
Nomor
Kriteria
Rating
Tinggi
Sedang
Rendah
1.       
Ketepatan



2.       
kualitas suara



3.       
Keterlibatan siswa



4.       
Tingkat minat dan perhatian



5.       
Tingkat kosa kata



6.       
Sesuai dengan tujuan kurikuler



7.       
Memberikan petunjuk untuk tindak lanjut, diskusi



8.       
Nilai keseluruhan



Titik kekuatan :
Titik kelemahan :
            Kaset tape yang dihasilkan atau diproduksi sendiri harus mempertimbangkan pula beberapa aspek di samping aspek-aspek yang telah dikemukakan di atas. Aspek tersebut adalah :
·         Suara gangguan pada latar belakang harus ditekan seminimal mungkin
·         Tingkat suara yang konstan
·         Kualitas dan kejelasan suara dan ucapan
·         Kejelasan ungkapan
·         Isi jelas
·         Waktu cukup untuk penyiapan semua bahan-bahan
Evaluasi Bahan Film
Nomor
Kriteria
Rating
Tinggi
Sedang
Rendah
1.       
Dapat membangkitkan minat dan perhatian siswa



2.       
Kualita teknis



3.       
Ketepatan informasi



4.       
Cakupan isi pelajaran



5.       
Pemahaman siswa




Titik kekuatan :
Titik kelemahan :
Evaluasi Program Television
Judul :
Waktu :
Sasaran penonton :
Nomor
Kriteria
Rating
Tinggi
Sedang
Rendah
1.       
Dapat membangkitkan minat dan perhatian siswa



2.       
Kualitas teknis



3.       
Memberikan latihan dan partisipasi yang bermakna



4.       
Terfokus jelas pada tujuan



5.       
Sesuai tujuan kurikuler dan sasaran belajar



6.       
Terbukti efektif dengan uji coba lapangan



7.       
Memberikan petunjuk untuk tindak lanjut, diskusi



8.       
Peran guru ditunjukan dengan jelas




Titik kekuatan :
Titik kelemahan :
Evaluasi Program Pembelajaran dengan Bantuan Komputer
Mata pelajaran :
Sasaran pemakai :
Sistem computer :

Nomor
Kriteria
Rating
Tinggi
Sedang
Rendah
1.       
Terfokus dengan jelas pada tujuan



2.       
Bercabang untuk menyesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa



3.       
Format penyajiannya memotivasi



4.       
Terbukti efektif dengan uji coba di lapangan



5.       
Sajian gambar / grafik yang sesuai



6.       
Petunjuknya sederhana dan lengkap



7.       
Dapat digunakan lagi (mengandung unsure acak / random untuk menyajikan penayangan ulung yang bervariasi)



Titik kekuatan :
Titik kelemahan :
Untuk program pengembangan media, perlu adanya masukan dari sisiwa, masukan tersebut berhubungan dengan aspek kognitif, lingkungan belajar, afektif, dan pendapat. Contoh pengumpulan informasi dari pemakai media pembelajaran computer.[13]

Ya
Tidak
Ragu
1.       
Pelajaran pendahuluan membuat program computer mudah digunakan



2.       
komputer susah digunakan



3.       
Dapat belajar banyak dari program komputer



4.       
Ingin belajar lebih banyak lagi melalui komputer



5.       
Pelajaran ini mendorong saya untuk mengembangkan keterampilan saya



6.       
Sebaiknya program pelajaran dikomputer terus dikembangkan



7.       
Dapat menggunakan apa yang telah saya pelajari dari komputer.











Pengetahuan dan Pemahaman Media Pembelajaran
            Setiap pengajar dituntut memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran. Pengetahuan dan pemahaman tersebut, meliputi:
a.       Media sebagai alat komunikasi yang dapat digunakan untuk lebih mengefektifkan proses pembelajaran.
b.      Funi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
c.       Situasi proses belajar.
d.      Hubungan antara metode mengajar dan media pembelajaran.
e.       Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran.
f.       Memilih dan menggunakan media pembelajaran.
g.      Berbagai jenis alat dan teknik media pembelajaran.
h.      Usaha inovasi media pembelajaran, dan lain-lain.
                                    Selain itu, harus memiliki kemampuan untuk memahami jenis media dan sumber belajar, yaitu:
a.       Mengenal, memilih dan menggunkan media serta sumber belajar secara tepat.
b.      Membuat alat-alat bantu pembelajaran sederhana.
c.       Menggunakan alat-alat konvensional untuk media pembelajaran.
d.      Menggunakan, mengelola, dan mengembangkan laboratorium sebagai media pembelajaran.
e.       Menggunakan perpustakaan dalam pembelajaran.
f.       Menggunakan micro teaching dalam program pengalaman lapangan.
g.      Menggunakan fenomena alam dan realitas lingkungan sebagai media pembelajaran.
h.      Perilaku dan penampilan yang baik di depan kelas sebagai media pembelajaran.[14]

                        Untuk memilih media pembelajaran yang paling efektif digunakan dalam suatu proses pembelajaran tidaklah mudah, karena belum ditemukan suatu formulasi atau rumusan, sehingga dapat dijadikan pedoman secara standarisasi, sulit dan rumitnya pemilihan media insruksional tersebut, disebabkan beberapa faktor yang saling berhubungan, seperti tergambar pada pertanyaan berikut:
a.       Media apa yang dianggap paling praktis untuk melaksanakan dan memperbaharui proses pembelajaran?
b.      `apakah diperlukan perlengkapan untuk menggunakan media yang dipilih itu? Jika diperlukan, apakah sudah tersedia? Apakah pengadaan peralatan tertentu itu  dapat dipertanggung jawabkan untuk keperluan pelajaran yang bersangkutan?
c.       Apakah media itu sesuai dengan kebutuhan belajar pembelajar? Artinya, sesuai jika dilihat dari faktor kebudayaan, usia, kebiasaan belajar dan lain sebagainya.
d.      Sejauh manakah pencapaian pembelajar harus sesuai dengan saran yang telah ditentukan?
e.       Apakah nilai bahan pelajaran sepadan dengan biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan media itu?

Pertanyaan yang dikemukakan di atas mengandung makna, bahwa dalam memlih media merupakan bagian integral dari suatu proses pembelajara dan tidak bisa terpisah. Maka, dalam pemilihan dan penggunaan media pembelajaran secara tepat, tentu saja tidak dapat dilepaskan dari:
·         Tujuan pembelajaran
·         Materi pelajaran
·         Metode mengajar
·         Kondisi dan kebutuhan pembelajar
·         Kesiapan mengajar
·         Tersedianya fasilitas, alat-alat yang digunakan dalam proses pembelajaran
                        Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, diperlukan pengetahuan dan pemahaman pengajar yang cukup tentang media pembelajaran, karena seorang pengajar mampu menentukan secara tepat media yang akan dipakai sesuai dengan tujuan pembelajaran, sesuai dengan materi, sesuai dengan metode, sesuai dengan kebutuhan, kondisi pembelajar, alat-alat yang dibutuhkan tersebut tersedia dan dapat digunakan dengan baik.[15]
                        Untuk menggunakan media pembelajaran dengan baik, efektif, dan efisien, diperluan kemampuan dan keterampilan membuat dan memilih media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, sebelum membuat dan memilih media, terlebih dahulu, mengenal jenis-jenis media pembelajaran yang dapat digunakan seperti:
a.       Alat atau media yang dapat digunakan sendiri oleh pembelajar, berupa: media rekaman dan bahan belajar mandiri.
b.      Alat atau media yang memerlukan kehadiran pengajar, berupa: papan tulis atau whiteboard, transparansi OHP, dan lembaran balik.
c.       Alat atau media yang tidak memerlukan keahlian khusus, seperti: bahan cetak (buku, handout, modul, diktat)
d.      Alat atau media yang memerlukan keahlian khusus, seperti: program slide, program film, program video, program audio cassette, program VCD, DVD dan LCD, program TV,program komputer dan internet.

                        Prof Ely (1982), menyatakan untuk memilih media pembelajaran, seyogyanya tidak terlepas dari konteksnya. Dalam arti media sebagai komponen sistem instruksional secara keseluruhan. Menurutnya, meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, tetapi faktor lain dalam proses pembelajaran perlu dipertimbangkan, agar pembelajaran dapat mencapai tujuan dengan baik. Faktor-faktor tersebut adalah:
a.       Karakteristik pembelajar
b.      Strategi belajar mengajar
c.       Organisasi kelompok belajar
d.      Alokasi waktu
e.       Sumber belajar
f.       Prosedur penilaian perlu dipertimbangkan
                        Dengan dasar ini, maka Prof Ely, menyarankan untuk pendekatan praktis, perlu mempertimbangkan pula beberapa faktor seperti:
a.       Media apa saja yang digunakan
b.      Berapa harganya
c.       Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mendapatkannya
d.      Format apa yang memenuhi selera pemakai yaitu pembelajar dan pengajar
e.       Biaya produksinya
f.       Berapa lama daya tahan media tersebut, sehingga dapat diketahui efektifitas dan efesiensi penggunaan media tersebut dengan biaya produksinya.[16]
                        Media pembelajaran dapat efektif, dengan arti berjalan sebagaimana rencana awal, apabila tidak terdapat suatu kendala atau kesalahan teknis yang membuat media tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik. Apabila media tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai penyalur pesan karena adanya sebuah kendala maka dapat dikatakan bahwa media tersebut tidak berfungsi dengan efektif atau bahkan gagal. Jadi media adalah suatu usaha untuk mengomunikasikan antara proses belajar dan mengajar. Dengan demikian situasi belajar akan lebih berhasil apabila menggunakan media yang berfungsi mengomunikasikan antara penerima pesan dengan sumber penyalurnya.[17]













[1] Sungkono, Evaluasi Media Pendidikan, (PDF) h. 1—2
[2] Nur Sholeh dan Ulin Nuha, Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab, (Yogyakarta: Diva Press, 2013) 210
[3] Ibid., 210
[4] Hujair AH Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, 57--58
[5] Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum: Konsep Implementasi Evaluasi dan Inovasi, (Yogyakarta: Sukses Offset, 2009) 92—99
[6] Ibid., 41—42
[7] Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002) H. 167
[8]Arif S. Sadiman dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996). H. 182
[9] Ibid., 36--37
[10] Ibid., 37—38
[11] Ibid., 40
[12] Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011) H.145
[13]. Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2011),  177-183.
[14] Hujair AH Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, (Yogyakarta: Kaukaba Dipantara Anggota IKAPI, 2015) 32
[15] Hujair AH Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif,  32—33
[16]  Hujair AH Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, 33—35
[17] Ulin Nuha, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab (Jogjakarta : DIVA press, 2012), 266.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar