Sabtu, 23 April 2016

STRATEGI PEMILIHAN MEDIA


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
     Kata ‘media’ berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang secara harfiah berarti ‘perantara atau pengantar’. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.
     Dalam proses pembelajaran, kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Namun perlu diingat bahwa peran media tidak akan terlihat bila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Karena itu tujuan pembelajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media. Manakala diabaikan, maka media bukan lagi sebagai alat bantu pembelajaran, tetapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.
     Akhirnya dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Tugas dan peran pengajar selain mengajar juga memberikan perhatian dan bimbingan secara individual kepada pembelajarnya yang merupakan tugas penting. Tugas ini tidak dapat digantikan atau diwakilkan kepada media pembelajara. Maka perhatian dan bimbingan secara individual dapat dilaksanakan oleh pengajar dEngan baik yang tidak mungkin diwakilkan kepada media pembeljaran. Sementara informasi berupa bahan pelajaran dapat dikemas atau didesain da disajikan secara jelas menarik, teliti, efisien dan efektif dengan menggunakan media pembelajaran.
     Untuk itu bagi para pengajar dan calon pengajar harus selalu mencoba untuk mendesain, membuat dan melatih menggunakan medi pembelajaran secara baik. Tidak perlu takut salah atau gagal, karena pada umumnya keberhasilan bermula dari mencoba dan mungkin salah atau gagal.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah dasar pemilihan media dalam pembelajaran?
2.      Bagaimanakah strategi pemilihan media yang efektif?

 
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Dasar Pemilihan Media Untuk Pembelajaran
Sistem pendidikan yang baru menuntut faktor dan kondisi yang baru pula baik yang berkenaan dengan sarana fisik mupun non fisik. Untuk itu diperlukan tenaga pengajar yang memiliki kemampuan dan kecakapan yang lebih memadai, diperlukan kinerja dan sikap yang baru, peralatan yang lebih lengkap dan administrasi yang lebih teratur.[1]
Seperti telah dikatakan bahwa media pada dasarnya adalah “bahasanya guru”. Artinya dalam proses penyampaian pesan pembelajaran, guru harus pandai memilih “bahasa apa”. Yang paling mudah dimengerti dan dipahami siswanya. Apakah pesan akan disampaikan melalui bahasa verbal, bahasa visual atau bahasa nonverbal lainnya; apakah pesan itu disalurkan melalui peralatan atau melalui pengalaman langsung.[2]
Dimasa lalu, diskusi tentang media pembelajaran lebih condong didominasi oleh apa yang disebut Dwyer sebagai “teori realisme”. Pendekatan ini berasumsi bahwa belajar yang sempurna hanya hanya dapat tercapai jika digunakan bahan-bahan visual dam audiovisual yang mendekati realitas. Dengan kata lain, dalam memilih media, objek-objek sebenarnya lebih disukai dari gambar; gambar photo lebih disukai dari gambar lukisan; dan lukisan lebih disukai dari gambar garis atau sketsa.
Kebanyakan para guru, dosen atau pelatih yang menggunakan media tidak mendasarkan pilhan medianya pada pemikiran logis seberapa besar melainkan lebih karena mengikuti perkembangan teknologi atau karena mengikuti kebiasaan dilingkungan sekolah. Tidak sedikit juga dalam proses belajar mengajar dikelas para pengajar membiasakan pada penggunaan media yang telah disediakan oleh pihak sekolah. Sehingga penggunaan media tersebut tidak didasarkan pada kesesuaian dengan tujuan, materi dan karakteristik siswanya. Misalnya, banyak para guru yang menggunakan overhead projector yang disediakan sekolah, sehingga menjadi kebiasaan. Pada kasus seperti ini, kecenderungan penggunaan overhead projector tersebut lebih disasarkan pada pertimbangan sederhana, diantaranya, pokok-pokok materi yang ingin disampaikan sudah tertulis ditransparasi sehingga tidak membutuhkan persiapan mengajar lagi, dengan menggunakan overhead projector mereka merasa lebih mudah menyampaikan materinya, pembicaraan menjadi lebih fokus dan sisitematis. Dengan menggunakan media tersebut seolah-olah pengajaran dikelas memiliki nilai lebih dibanding hanya dengan ceramah.
Pertimbangan seperti diatas, tentunya tidaklah salah, namun hendaknya dilengkapi dengan pertimbangan pada kriteria-kriteria pemilihan media yang logis dan benar. Ini berarti bahwa pendekatan belajar yang lebih kuat harus dicari, yakni yang dapat menghubungkan karakteristik media dengan tuntutan tujuan dan karakteristik siswa. Saat ini hal tersebut sangat mungkin dilakukan oleh guru. Memang belum banyak penelitian tentang efektivitas media dalam pembelajaran, terlebih dalam Pendidikan Agama Islam. Sehingga tidaklah mudah menentukan ukuran atau kriteria kesesuaianmedia tersebut, karena banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Untuk memudahkan dalam memilih media tentunya lebih dahulu harus diingat bahwa media pembelajaran adalah bagian dari sistem instruksional. Artinya keberadaan media tersebut tidak terlepas dari konteksnya sebagai komponen dari sistem instruksional secara keseluruhan. Berdasarkan komponen-komponen dari sistem instruksional inilah kriteria pemilihan dibuat. Kriteria-kriteria yang menjadi fokus disini antara lain karakteristik siswa, tujuan pembelajaran, bahan ajar, karakteristik medianya dan sifat pemanfaatan media.
Karakteristik siswa, adalah keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan pengalamannya sehingga menentukan pada aktivitas dalam meraih cita-citanya. Pengetahuan mengenai karakteristik siswa ini memiliki arti yang cukup penting dalam interaksi belajar mengajar. Terutama bagi guru, informasi mengenai karakteristik siswa senantiasa akan sangat berguna dalam memilih dan menentukan pola-pola pengajaran yang lebih baik, yang dapat menjamin kemudahan belajar bagi setiap siswa. Guru akan dapat merekonstruksi dan mengorganisasikan materi pelajaran sedemikian rupa, memilih dan menentukan media dan metode yang lebih tepat, sehingga akan terjadi proses secara optimal. Hal ini jelas menantang guru untuk selalu kreatif dalam rangka menciptakan kegiatan yang bervariasi agar masing-masing individu siswa dapat berpartisipasi secara maksimal dalam peoses pembelajarannya.
Tujuan belajar, dasar pertimbangan lainnya adalah merumuskan tujuan belajar. Secara umum tujuan belajar yang diusahakan untuk dicapai meliputi tiga hal, yakni untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan ketrampilam, serta pembentukan sikap. Ketiganya dimaksdukan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Relevan dengan hal ini, hasil belajar tesebut meliputi :
·         hal ihwal keilmuwan dan pengetahuan, konsep atau fakta (kognitif).
·         Hal ihwal personal, kerpibadian atau sikap (afektif)
·         Hal ihwal kelakuan, ketrampilan atau penampilan (psikomotorik).
Sifat bahan ajar, isi pelajaran atau bahan ajar memiliki keragaman dari sisi tugas yang ingin dilakukan siswa. Tugas-tugas tersebut biasanya menuntut adanya aktivitas dari para siswanya. Setiap kategori pembelajaran itu menuntut aktivitas atau perilaku yang berbeda-beda, dan dengan demikian akan mempengaruhi pemilihan media beserta teknik pemanfaatannya.
Media pembelajaran mempunyai tiga ciri:[3]
1.      Ciri fiksatif, berarti media harus memiliki kemampuan untuk merekam, menyimpan, merekonstruksi objek atau kejadian. Misalnya, video, foto, CD film.
2.      Ciri manipulatif, berarti media harus memiliki kemampuan dalam memanipulasi objek atau kejadian.
3.      Ciri distributif, berarti media harus memiliki kemampuan untuk diproduksi dalam jumlah besar dan disebarluaskan.

B.    Strategi Pemilihan Media
Masalah yang timbul pada waktu kita memilih media yang cocok untuk suatu program instruksional kadang-kadang hilang begitu saja karena adanya permintaan khusus untuk media tertentu. Pertanyaan yang diajukan berhubungan dengan serangkaian pilihan media. Hal ini dilakukan untuk mengurangi jumlah pilihan yang tersedia, sehingga pengambilan keputusan dapat disederhanakan. Untuk lebih memperkecil jumlah pilihan ini, anda seyogyanya mempertimbangkan sejumlah pertanyaan  lain tentang sekelompok media tertentu yang sudah dipilih. Pemilihan ini biasanya berdasarkan pada sesuai tidaknya media itu dengan macam-macam latar belakang, umur, kebudayaan, kemampuan produksi, fasilitas dan anggaran.[4]
Pemilihan media dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
1.      Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana, fasilitas dan peralatan yang telah tersedia, waktu yang tersedia (waktu mengajar dan pengembangan materi dan media), sumber-sumber yang tersedia(manusia dan material).
2.      Persyaratan isi, tugas , dan jenis pembelajaran. Isi pelajaran beragam dari isi tugas yang ingin dilakukan siswa, misalnya penghafalan, penerapan keterampilan, pengertian hubungan- hubungan atau penalaran dan pemikiran tingkatan yang lebih tinggi.Setiap kategori pembelajaran itu menuntut perilaku yang berbeda-beda dan dengan demikian akan memerlukan teknik dan media penyajian yang berbeda pula.
3.      Hambatan dari sisi siswa dengan mempertimbang kan kemampuan dan keterampilan awal. Seperti membaca, mengetik dengan mengunakan computer dan karakteristik siswa lainya.
4.      Pertimbangan lainya adalah tingkat kesenangan (preferensi lembaga, guru dan pelajar) dan keefektivan biaya.
5.      Pemilihan media sebaiknya mempertimbangkan pula:
a.       Kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat (visual/ audio)
b.      Kemampuan mengakomodasikan responssiswa yang tepat (tertulis, audio/ kegiatanfisik).
c.       Kemampuan mengakomodasikan umpan balik.
d.      Pemilihan media dan untuk latihan dan tes (sebaiknyalatihandantesmengunakan media yang sama). Misalnya untuk tujuan belajar yang melibatkan penghafalan.
6.      Media sekunder harus mendapat perhatian karena pembelajaran yang berhasil menggunakan media yang beragam.dengan menggunakan media yang beragam, siswa memiliki kesempatan untuk menghubungkan dan berinteraksi dengan media yang paling efektif sesuai dengan kebutuhan belajar mereka secara perorangan.

Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai brikut:
1.      Motivasi, harus ada kebutuhan, minat atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa sebelum meminta perhatiannya untuk menegrjakan tugas dan latihan. Lagi pula pengalaman yang akan dialami siswa harus relevan dengan dan bermakna baginya. Oleh karena itu, perlu untuk melahirkan minat itu dengan perlakuan yang memotivasi dari informasi yang terkandung dari media pembelajaran itu. 
2.      Perbedaan individual. Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda-beda, seperti kemampuan intelegensia, tingkat pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan siswa untuk belajar. Tingkat kecepatan penyajian informasi melalui media harus berdasarkan kepada tingkat pemahaman.
3.      Tujuan pembelajaran. Jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan mereka pelajari melalui media pembelajaranitu, kesempatan utnuk berhasil dalam pembelajaran semakin besar. Di sampin itu pernyataan mengenai tujuan belajar yang ingin dicapai dapat menolong perancang dan penulis materi pelajaran. Tujuan ini akan menentukan bagian isi yang mana harus mendapatkan perhatian pokok dalam media pembelajaran.
4.      Organisasi isi. Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau keterampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan ke dalam urutan yang bermakna. Siswa kan memamhami dan mengingat lebih lama materi pelajaran yang secara logis disusun dan diurutkan secara teratur.
5.      Persiapan sebelum belajar. Siswa sebaiknya menguasai secara baik pelajaran dasar atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara memadai yang mungkin merupakan prasarat untuk penggunaan media dengan sukses. Dengan kata lain, ketika merancang materi pelajaran, perhatian harus ditujukan kepada sifat dan tingkat persiapan siswa.
6.      Emosi. Pembelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta percakapan amat berpengaruh dan bertahan. Media pembelajaran adalah cara yang sangat untuk menghasilkan respon emosional seperti takut, cemas, empati, cinta kasih, dan kesenangan.oleh karena itu, perhatian khusus harus ditujukan kepada elemen-elemen rancangan media jika hasil yang diinginkan berkaitan dengan pengetahuan dan sikap.
7.      Partisipasi. Agar pembelajaran berlangsung dengan baik, seorang siswa harus menginternalisasi informasi, tidak sekedar diberitahukan kepadanya. Oleh sebab itu, belajar memerlukan kegiatan. Partisipasi aktif oleh siswa harus lebih baik dari pada mendengarkan dan menonton secara pasif. Partisipasi artinya kegiatan mental atau fisik yang terjadi disela-sela penyajian materi pelajaran. Dengan partisispasi kesempatan lebih besar terbuka bagi siswa untuk memahami dan mengingat materi pelajaran itu.
8.      Umpan balik. Hasil belajar dapat meningkat apabila secara berkala siswa diinformasikan kemajuan belajarnya. Pengetahuan tentang hasil belajar, pekerjaan yang baik, atau kebutuhan untuk perbaiakan pada sisis-sisi tertentu akan memberikan sumbangan terhadap motivasi belajar yang berkelanjutan.
9.      Penguatan. Apabila siswa berhasil belajar, ia didorong untuk terus belajar, pembelajaran yang didorong oeh keberhasilan amat bermanfaat, dapat membangun kepercayaan diri, dan secara positif mempengaruhi perilaku dimasa-masa yang akan datang.
10.  Perapian dan pengulangan. Sesuatu hal baru dapat dipelajari secara efektif hanya dengan sekali jalan. Agar suatu pengetahuan atau keterampilan dapa menjadi bagian kompetensi atau kecapakan intelektual seseorang, haruslah pengetahuan atau keterampilan itu sering diulangi dan dilatih dalam berbagai kontek. Dengan demikian ia dapat tinggal dalam ingatan jangka panjang.
Penerapan. Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau situasi baru. Tanpa dapat melakukan ini, pemahaman sempurna belum dapat dikatakan dikuasai.
Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan. Untuk itu, ada beberapakriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih media.
1.      Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih dengan tujuan nstruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Tujuan ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang harus kerjakan atau dipertunjukkan oleh siswa, seperti menghafal, melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik atau pemakaian prinsip-prinsip seperti sebab dan akibat, melakukan tugas yang melibatkan pemahaman konsep atau hubungan-hubungan perubahan dan mengerjakan tugas yang melibatkan pemikiran pada tingkat lebih tinggi.
2.      Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi. Media yang berbeda, misalnya film dan grafik memerlukan simbol dan kode yang berbeda, dan oleh karena itu memerlukan proses dan keterampilan mental yang berbeda untuk memahaminya. Agar dapat membentu proses pembelajaran secara efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa. Televisi misalnya, tempat untuk mempertunjukkan prosesdan transformasi yang memerlukan manipulasi ruang dan waktu.
3.      Praktis, luwes, dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana, atau sumberdaya lainnya unuk memproduksi, tidak perlu dipaksakan. Mdia yang dipilih sebaiknya dapat digunakan di mana pun dan kapan pun dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya serta mudah dipindahkan dan dibawa kemana-mana.
4.      Guru terampil menggunakannya.
5.      Pengelompokan sasaran, media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil tau perorangan.
6.      Mutu teknis, pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. misalnya, visual pada slide harus jelas disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang.[5]
Untuk menggunakan media pembelajaran yang baik dan efisien dalam proses pembelajaran, diperlukan keterampilan memilih media yang akan digunakan, diperlukan keterampilan dan keahlian untuk membuat media pembelajaran. Sebagai pengajar atau calon pengajar tentu saja harus berusaha memilih dan membuat media pembelajaran yang dapat memenuhi criteria-kriteria tertentu. kriteria –kritera pemilihan tersebut antara lain sebagai berikut:
1.      Tujuan pengajaran
2.      Materi pelajaran
3.      Metode mengajar
4.      Tersedianya alat yang dibutuhkan
5.      Jalannya pelajaran
6.      Penilaian hasil belajar
7.      Pribadi pengajar
8.      Minat dan kemampuan pembelajar
9.      Situasi pengajaran yang sedang berlangsung
Dick dan carey menyebutkan bahwa disamping kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, masih ada factor lain yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media, yaitu:
1.      Tersedia sumber setempat, artinya apabila media tersebut tidak tersedia, maka harus dibeli atau dibuat sendiri.
2.      Tersedianya dana, tenaga, dan fasilitas
3.      Kepraktisan dan ketahanan media untuk jangka waktu yang lama. Artinya dapat digunakan dalam kondisi apapun dan waktu kapanpun, serta mudah dibawa kemana-mana sesuai dengan keperluan
4.      Factor efektifitas dan efensiensi biaya, apabila dimanfaatkan untuk jangka waktu yang relative lama. Media yang pengadaannya memerlukan investasi mahal, tetapi sifatnya tidak dapat disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan. Misalnya, materinya sudah kadaluarsa, maka lebih baik memilih media yang mudah seperti brosur.
Dari keterangan diatas, terlihat bahwa antara media pembelajaran dengan factor-faktor pembelajaran lainnya sangat erat hubungannya antara satu factor dengan factor lainnya dalam proses pembelajaran.
Masing-masing komponen tersebut tidak terpisah tapi menyatu satu dengan yang lainnya. Tetapi selain hal tersebut, ada juga komponen lain yang perlu dperhatikan pada saat memilih dan mengunakan media, yaitu:
a.       Daya jangkauan terhadap pengajaran individu, pengajaran kelompok, dan pengajaran masal
b.      Keluwesan pakai, yaitu kapan media tersebut akan digunakan, di mana akan digunakan dan audiennya siapa.
c.       Letergantungan, artinya media yang akan digunakan juga tergantung pada sarana dan fasilitas yang lain.
d.      Kendali, siapa yang akan mengendalikan media tersebut.
e.       Atribut, kualitas hasil media yang digunakan dalam proses belajar.
f.       Biaya, media yang digunakan mahal atau murah dan juga dahan tahanya, sehingga dapat dipertimbangkan biaya produksi atau pembelian.[6]


Dalam menggunakan media pembelajaran guru tidak serta merta menggunakannya. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika akan menggunakan media pembelajaran. Secara ringkas cara memilih media pembelajaran dapat dilihat berikut ini sebagaimana yang diungkapkan oleh soeparno, yakni :[7]
1.      Hendaknya mengetahui karakteristik setiap media.
2.      Hendaknya memilih media yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
3.      Hendaknya memilih media yang sesuai sesuai dengan metode yang kita pergunakan.
4.      Hendaknya memilih media yang sesuai dengan keadaan siswa, jumlah, usia, maupun tingkat pendidikannya.
5.      Hendaknya memilih media yang sesuai dengan materi yang akan dikomunikasikan.
6.      Hendaknya memilih media yang sesuai dengan situasi kondisi lingkungan tempat media dipergunakan.
7.      Janganlah memilih media dengan alasan barang tersebut baru atau barang tersebut satu-satunya yang kita miliki.
Namun demikian juga harus menjadi pertimbangan dalam memilih dan menentukan media pembelajaran adalah: stiuasi pembelajaran, atau memperhatikan bagaimana kecocokan media yang akan digunakan dari sudut kemampuan media itu untuk menyampaikan komunikasi yang diinginkan.
Selain pertimbangan diatas, untuk memilih media dapat menggunakan media seperti yang lain. Sejumlah pertimbangan dalam memilih media pembelajaran yang tepat dapat kita rumuskan dalam satu kata ACTION, yaitu akronim dari acces, cost, technology, interactivity, organization dan novelty. [8]
a.       Acces
Kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam memilih media. Apakah media yang kita perlukan itu tersedia, mudah, dan dapat dimanfaatkan oleh murid?, misalnya kita ingin menggunakan media internet, perlu dipertimbangkan terlebih dahulu apakah ada saluran untuk koneksi ke internet? Akses juga menyangkut aspek kebijakan, misalnya apakah murid diizinkan untuk menggunakannya?
b.      Cost
Biaya juga harus dipertimbangkan. Banyak jenis media yang dapat menjadi pilihan kita. Media canggih biasanya mahal. Namun mahalnya biaya itu harus kita hitung dengan aspek manfaatnya, semakin banyak yang menggunakan maka unit cost dari sebuah media akan menurun.
c.       Technology
Mungkin saja kita tertarik pada satu media tertentu. Tetapi kita perlu perhatikan apakah teknologinya tersedia dan mudah menggunakannya?, katakanlah kita menggunakan media audiovisual dikelas,perlu kita pertimbangkan apakah ada jaringan listrik, apakah voltase listrikmya memadai?
d.      Interactivity
Media yang baik adalah media yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas. Setiap kegiatan pembelajaran yang anda kembangkan tentu saja memerlukan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.
e.       Organization
Pertimbangan yang juga penting adalah dukungan organisasi, misalnya, apakah pimpinan sekolah mendukung? Bagaimana pengorganisasiannya?
f.       Novelty
kebaruan dari media yang anda pilih juga harus menjadi pertimbangan. Media yang lebih baru biasanya lebih baik dan lebih menarik bagi siswa.
Disamping itu, dari segi praktisnya ada seperangkat bentuk visual yang kurang lebih sudah baku untuk menyatakan dan menyampaikan suatu pesan, konsep, atau pengertian, sebagaimana terlihat dalam tabel berikut ini :


No


Jenis Media
Daya Serap Pesan atau Konsep
Belajar Informasi Faktual
Belajar Pengalaman Fisual
Belajar Konsep Prinsip dan Aturan
Belajar Prosedur
Menyajikan Ketrampilan Persepsi Gerak
Mengembangkan sikap opini dan motivasi
1
Gambar Diam
sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Rendah
Rendah
2
Gambar Hidup
Sedang
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sedang
Sedang
3
Televisi
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Rendah
Sedang
4
Objek 3 Dimensi
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
5
Rekaman Audio
Sedang
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Sedang
6
Program Instruktional
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Rendah
Sedang
7
Buku Tes
Sedang
Rendah
Sedang
Sedang
Rendah
Sedang
8
Sajian Oral  Lisan
Sedang
Rendah
Sedang
Sedang
Rendah
Sedang

Agar media pembelajaran dapat digunakan secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran, ada tiga langkah utama yang perlu diikuti dalam menggunakannya, yaitu :
1.      Persiapan sebelum menggunakan media.
a.       Supaya penggunaan media dapat berjalan dengan baik, maka perlu dibuat pesiapan yang baik pula. Pertama harus dipelajari buku petunjuk yang telah disediakan, kemudia diikuti petunjuk-petunjuk tersebut.
b.      Bila pada petunjuk itu disarankan untuk membaca buku atau bahan ajar yang lain yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai sebaiknya hal itu dilakukan. Hal tersebut akan memudahkan di dalam belajar dengan menggunakan media itu.
c.       Bila media itu digunakan secara berkelompok sebaiknya tujuan yang akan dicapai dibicarakan dahulu dengan sesama anggota kelompok. Hal itu penting supaya perhatian dan pikiran terarah ke hal yang sama.
d.      Peralatan media perlu ditempatkan dengan baik sehingga dapat dilihat atau didengar programnya dengan enak, lebih-lebih bila media itu digunakan secara berkelompok sedapat mungkin semua anggota kelompok dapat memperoleh kesempatan yang sama dalam mendengarkan dan atau melihat program itu. 
2.      Kegiatan Selama menggunakan media
Yang perlu dijaga selama menggunakan media adalah suasana ketenangan. Gangguan-gangguan yang dapat mengganggu konsentrasi dan perhatian harus dihilangkan. Ada kemungkinan selama sajian media berjalan kita meminta melakukan sesuatu, menjawab pertanyaan dan sebagainya. Perintah-perintah itu sebaiknya dijalankan dengan tenang, jangan mengganggu teman yang lain.



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
a.       Media adalah alat bantu apa saja yang dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.
b.      Kriteria-kriteria yang menjadi fokus dalam pemilihan media antara lain karakteristik siswa, tujuan pembelajaran, bahan ajar, karakteristik medianya dan sifat pemanfaatan media.
c.       Pemilihan media dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
1.      Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana, fasilitas dan peralatan yang telah tersedia, waktu yang tersedia (waktu mengajar dan pengembangan materi dan media), sumber-sumber yang tersedia(manusia dan material).
2.      Persyaratan isi, tugas , dan jenis pembelajaran.
3.      Hambatan dari sisi siswa dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan awal. Seperti membaca, mengetik dengan mengunakan computer dan karakteristik siswa lainya.
4.      Pertimbangan lainya adalah tingkat kesenangan (preferensi lembaga, guru dan pelajar) dan keefektivan biaya.
5.      Pemilihan media sebaiknya mempertimbangkan pula:
a.       Kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat (visual/ audio)
b.      Kemampuan mengakomodasikan responssiswa yang tepat (tertulis, audio/ kegiatanfisik).
c.       Kemampuan mengakomodasikan umpan balik.
d.      Pemilihan media dan untuk latihan dan tes (sebaiknyalatihandantesmengunakan media yang sama). Misalnya untuk tujuan belajar yang melibatkan penghafalan.
6.      Media sekunder harus mendapat perhatian karena pembelajaran yang berhasil menggunakan media yang beragam.dengan menggunakan media yang beragam, siswa memiliki kesempatan untuk menghubungkan dan berinteraksi dengan media yang paling efektif sesuai dengan kebutuhan belajar mereka secara perorangan.
7.      tiga langkah utama yang perlu diikuti dalam menggunakannya, yaitu :
a.       Persiapan sebelum menggunakan media.
b.      Kegiatan Selama menggunakan media.




DAFTAR PUSTAKA
Komsiyah, Indah. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Teras, 2012.
Ronald,Anderson.  Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1994.
Arsyad, Azhar.  Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grasindo Persada, 2004.
AH Sanaky,Hujair.  Media Pembelajaran Kreatif-Inivatif. Yogyakarta: Kaukaba, 2015.
Wahab Rosyidi, Abdul.  Media Pembelajaran Bahasa Arab. Malang : UIN Malang Press, 2009.
sanjaya, Wina.  Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencana, 2011.
Usman, Basyirudin.  Media Pembelajaran. Jakarta : Ciputat Pers,2002.
Suprihatiningrum, Jamil.  Strategi Pembelajaran. Jogjakarta : Arruz Media, 2013.





[1] Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta : Ciputat Pers,2002), 17.
[2] Indah Komsiyah, Belajar dan Pembelajaran, ( Yogyakarta : Teras, 2012), 74.
[3] Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran, (Jogjakarta : Arruz Media, 2013), 320.
[4] Anderson Ronald, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran,  (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1994), 16.
[5] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: PT Raja Grasindo Persada, 2004), 69-76.
[6] Hujair AH Sanaky, Media Pembelajaran Kreatif-Inivatif (Yogyakarta: Kaukaba, 2015), 39.
[7] Abdul Wahab Rosyidi, Media Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang : UIN Malang Press, 2009), 37.
[8] Wina sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta : Kencana, 2011), 224-226

Tidak ada komentar:

Posting Komentar