Kamis, 21 April 2016

MEDIA PENDIDIKAN DALAM PEMBELAJARAN



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Media pemebelajaran merupakan salah satu komponen pembeajaran yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru/ fasilitator dalam setiap pembelajaran. Oleh karena itu, guru/ fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajata mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaranmasih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulitmencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru/ fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan keterampilan mengenai media pembelajaran.
Pada hakikatnya proses belajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana guru/fasilitator dan siswa/mahasiswanya bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan mahasiswanya bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain disebabkan oleh adanya kecenderungan verbalisme, ketidaksiapan siswa/mahasiswa, kurangnya minat dan kegairahan, dan sebagainya.
Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian adalah penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar, karena fungsi media dalam kegiatan tersebut disamping sebagai penyaji stimulus informasi, sikap, dan lain- lain, juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi.[1]

B.     Rumusan Masalah
1.      Media pendidikan dalam pembelajaran.
2.      Urgensi media pendidikan dalam pembelajaran.
3.      Fungsi dan manfaat media dalam pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Media Pembelajaran
Sebuah pembelajaran, baik pembelajaran bahasa ataupun lainnya, akan terasa jemu dan stagnan, jika tanpa media pembelajaran. Adanya media pembelajaran pun tidak akan sempurna jika tidak dilengkapi dengan metode sebagai sarana pengantar dalam menerapkan sebuah media dalam kegiatanpembelajaran. Oleh karena itu, kiranya penting bahkan sangat penting dalam setiap kegiatan pembelajaran itu disertai metode dan didampingi  dengan media pembelajaran.[2]
Adapun maksud dari media adalah perantara atau pengantar. Perantara dan pengantar merupakan arti dari kata medium yang merupakan bahasa latin. Dalam konteks pembelajaran, dapat dikatakan bahwa media merupakan wahana penyalur pesan atau informasi belajar.[3]
Menurut Amir Achsin media adalah setiap orang, bahan, alat atau kejadian yang memantabkan kondisi memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan.
Menurut NEA (National Education Association), media adalah segala benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas progam instruksional.
Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat diindera yang dapat berfungsi sebagai perantara/sarana/ alat untuk komunikasi (proses belajar mengajar) dengan tujuan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audian (siswa) sehingga terjadi proses belajar pada penerima pesan (peserta didik).[4]
B.     Urgensi Media Pembelajaran
Penggunaan media dalam pembelajaran bahasa Arab bertitik tolak dari teori yang mengatakan bahwa totalitas persentase banyaknya ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki oleh seseorang terbanyak dan tertinggi melalui indra penglihat dan pengalaman langsung melakukan sendiri, sedangkan selebihnya melalui indra dengar dan indra lainnya.[5]
Kegiatan belajar mengajar akan efektif dan efesien apabila dalam kegiatannya disertai dengan penggunaan media sebagai alat pembelajaran. Arif Sudirman, dkk mengemukakan pengertian media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa, serta perhatian siswa dalam proses belajar mengajar.
Hasil penelitian telah menunjukkan media telah menunjukkan keunggulannya membantu pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran serta lebih cepat  dan lebih mudah ditangkap oleh siswa serta dapat meningkatkan minat belajar siswa. Hal ini dikarenakan pembelajaran dengan menggunakan media akan lebih menarik perhatian siswa sehingga bisa menumbuhkan minatnya tergadap pelajaran tersebut. Dan juga pengajar bisa menggunakan berbagai metode, tidak semata-mata komunikasi melaui kata-kata, serta siswa bisa lebih banyak melakukan aktifitas seperti mengamati, melakukan, atau mendemonstrasukan dan lain-lain.
Media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar banyak sekali, begitu juga dengan pembelajaran bahasa Arab juga bisa menggunakan media pembelajaran untuk memudahkan guru, siswa dalam belajar. Media yang dimanfaatkan dalam pembeljaran bahasa Arab antara lain: computer, rekaman CD, gambar, grafis (peta konsep) dan sebagainya. Media-media tersebut mempunyai karakteristik tersendiri, sehungga dapat memudahkan dalam mempelajari mata pelajaran Bahasa Arab yang ada di sekolah-sekolah teritama di lembaga formal.
Dalam pebelajaran bahasa, baik bahasa Arana tau bahasa Inggris, penggunaan media sangat dibutuhkan agar pembelajaran tersebut tidak membosankan dan menjadi aktifitas yang menyenangkan. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa aktifitas pembelajaran bahasa Arab kurang bervariasi dari pada pembelajaran bahasa asing lainnya. Hal ini ridak hanya disebabkan adanya asumsi bahwa belajar bahasa Arab sebagai bahasa asing untuk memperguanakannya secara aktif hanya bisa dilakukan di Negara Arab tetapi juga penggunaan metode pembelajaran yang sudah ketinggalan dari metode pembelajaran bahasa asing lainnya.
Praktek pengajaran bahasa Arab di pesantren atau tsanawiyah, aliyah, IAIN, dan lain-lain pada umumnyamasih menitik beratkan pada metode gramatika terjamah. Hal ini terbukti dengan pembelajaran yang menekankan pada keterangan kaidah-kaidah tata bahasa, menerjemahkan bahasa Arab ke dalam bahasa pelajar tapi tidak sebaliknya, latihan secara lisan ridak diberikan dan belum menggunakan alat-alat peraga audio-visual.
Dalam pembelajaran bahasa, salah satu media yang bisa digunakan adalah media audio-visual. Nana Sudjana dan Ahmad Rifai mengatakan bahwa pemanfaatan media audio dalam pengajaran terutama digunakan dalam: pertama, pengajaran music literary (pembacaan sajak) dan kegiatan dokumtasi, kedua, pengajaran bahasa asing, baik secara audio maupun audiovisual. Ketiga, pengajaran melalui radio atau radio pendidikan. Keempat, paket-paket belajar untuk berbagai jenis materi, yang memungkinkan siswa dapat melatih daya penafsiran dalam suatu bidang studi.
Dengan menggunakan media gambar (visual) pengalaman belajar yang diperoleh siswa akan semakin bertambah. Siswa tidak hanya mendapat keterangan berupa kata-kata tapi mendapatkan pengalaman nyat dari visual yang ditampilkan. Amir Hamzah Sulaeman menyebutkan bahwa alat-alat visual tidak saja menghasilkan cara belajar yang efektif dalam waktu singkat, tetapi apa yang diterima nelalui alat-alat visual lebih lama dan lebih baik tinggal dalam ingatan.
Dengan media diharapkan suasana pembelajaran tidak meembosankan dan menjadi lebih menarik sehingga bisa menumbuhkan minat siswa untuk belajar pelajaran tersebutdan yang lebih penting adlah tercaoainya tujuan kegiatan belajar mengajar dan kurikulum.
Dalam hal ini media adalah sarana yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Karena fungsi dari media adalah membantu guru dalam menyampaikan pesan atau materi pembelajaran, maka keberadaan media akan turut mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran.[6]  
Lebih lanjut John M. Lannon (1928:261) mengemukakan bahwa media pengajaran khususnya alat-alat pandang dapat:
1.      Menarik minat siswa
2.      Meningkatkan pengertian siswa
3.      Memberikan data yang kuat/ terpercaya
4.      Memadatkan informasi
5.      Memudahkan menafsirkan data.[7]
C.     Fungsi dan Manfaat Media dalam Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa).[8]
Pengunaan sebuah media dalam pembelajaran pasti bukan asal-asalan, namun memiliki hal-hal tertentu yang ingin dicapai. Media berfungsi secara khusus untuk membantu seorang guru atau sumber penyalur pesan guna mencapai target-target tertentu  dalam sebuah pembelajaran.  
Pada mulanya, media hanya berfungsi sebagai alat visual dalam kegitan belajar mengajar, yaitu hanya sekedar sebuah saran yang dapat memberikan pengalaman visual kepada anak didik agar dapat menerima dengan jelas sesuatu yang disampaikan oleh gurunya. Kenudian, seiring dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada pertengahan abad ke-20, lahirlah alat bantu audio visual. Alat bantu ini menekankan pada aspek penggunaan pengalaman yang konkret untuk menghindarkan adanya verbalisme.
Dalam memanfaatkan media sebagai alat bantu, Edgar Dale mengadakan klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari yang paling konkret sampai yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut dikenal dengan nama “kerucut pegalaman”. Untuk lebih jelasnya, kiat dapat melihat gambar berikut:

Verbal
Symbol visual
Visual
Radio
Film
TV
Wisata
Demonstrasi
Partisipasi
Observasi
Pengalaman langsung

Kemudian, pada tahun 1950, teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat bantu audio visual. Sehingga, selain sebagai alat bantu mengajar, media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar siswa. Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya, media adalah alat penyalur pesan dari sumber penyalur kepada penerima pesan.[9]
Levie dan Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu (a) fungsi atensi, (b) fungsi afektif, (c) fungsi kognitif, (d) fungsi kompensatoris
Fungsi atensi visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai tekas materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itumerupakan salah satu pelajaran yang tidak disaukai oleh mereka sehingga mereka tinggal memperhatikan. Media gambar yang diproyeksikan melalui overhead projector dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan  mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah social atau ras.
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandug dalam gambar.
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan katalain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.[10]
Kegunaan media pendidikan dalam pembelajaran dalam proses belajar mengajar yaitu, memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata- kata tertulis atau lisan belaka).
1.     Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.
2.    Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik.
3.    Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri.[11]
Berbagai manfaat media pembelajaran telah dibahas oleh banyak para ahli. Dari beberapa uraian dan pendapat beberapa ahli, dapatlah disimpulkan beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
1.    Media pembelajaran dapat memperjelas pnyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2.    Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anaksehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3.    Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu:
a.    Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio, atau model
b.   Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau gambar.
c.    Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi  sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto silde di samping verbal.
d.   Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi computer.
e.    Kejadian atau percobaan yang dapatmembahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti computer, video, dan film.
f.    Peristiwa alam seperti terjadinya letusan unung berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman seperti time-lapse untukfilm, video, slide, atau simulasi computer.
4.    Media pemebelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.[12]

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
1.      media adalah segala sesuatu yang dapat diindera yang dapat berfungsi sebagai perantara/sarana/ alat untuk komunikasi (proses belajar mengajar) dengan tujuan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audian (siswa) sehingga terjadi proses belajar pada penerima pesan (peserta didik)

Daftar pustaka
Hermawan, Acep,  Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2014), 224-225
Istiadi, Agung,  Media Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo), 23
Sadiman, Arief S, Media Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1996), 16-17
Arsyad, Azhar,  Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), 75
Arsyad, Azhar,  Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1013), 20-21
Usman, Basyiruddin,  Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), 13
Sudjana, Nana,  Media Pengajaran, (Bandung:Sinar Baru Algesindo,2010), 8
Nuha, Ulin,  Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab, (Jogjakarta: DIVA Press, 2012),263



[1] Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), 13
[2] Ulin Nuha, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab, (Jogjakarta: DIVA Press, 2012),  263
[3] Agung Istiadi, Media Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo), 23
[4] Ibid,, 24
[5] Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2014), 224-225
[6] Agung Istiadi, Media Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo), 25-27
[7] Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), 75
[8] Nana Sudjana, Media Pengajaran, (Bandung:Sinar Baru Algesindo,2010), 8
[9] Ulin Nuha, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab, (Jogjakarta: DIVA Press, 2012),  270
[10] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1013), 20-21
[11] Arief S. Sadiman, Media Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1996), 16-17
[12] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1013), 25-30

Tidak ada komentar:

Posting Komentar